MAKNA-NEWS,- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Gerindra, Fadli Zon mengungkapkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) harusnya menggusur kemiskinan warga, bukan menggusur warganya.
loading...
Menurut Fadli, seharusnya ada dialog terlebih dahulu yang dilakukan antara Pemprov DKI Jakarta dan warga Luar Batang, Jakarta Utara, sebelum ada proses penggusuran. "Saya kira harusnya jangan menggusur rakyat miskin, yang harus digusur kemiskinannya, ini kecenderungan Pemda DKI mau menggusur rakyat," ungkap Fadli saat ditemui di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Senin (2/5) kemarin.
Tidak adanya dialog panjang terkait penggusuran tersebut sangat disesalkan oleh Fadli Zon. Pasalnya, Ia membandingkan, sikap Ahok sangat berbeda dengan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, Jawa Tengah.
"Katanya dulu Pak Jokowi sampai 54 kali pertemuan di Solo itu. Masa ini cuma pertemuan beberapa kali main gusur saja. Saya kira Ahok ini tepat kalau dibilang bapak penggusuran Jakarta," ujarnya.
loading...
Selama ini, Fadli menyebutkan, banyak warga Luar Batang yang tidak memiliki rumah tinggal dengan status yang jelas. "Ada sebagian yang memang menempati rumah-rumah yang tak jelas statusnya dipinjamkankah, disewakankah. Tak semua dapat rumah yang layak," katanya.
Ia menambahkan, seharusnya Pemprov DKI dapat lebih bersabar untuk melakukan negosiasi dengan warga. "Kalau kita memang peduli bahkan pengungsi Suriah pun ditampung oleh negara-negara barat, masa ini rakyat sendiri mau digusur. Harus diatur sedemikian rupa, dan kalau memang belum bisa mencapai satu titik negosiasi harus sabar, jangan main gusur saja kerahkan aparat,” ungkap Fadli lagi..
Next Page